94.694.400 detik

Sekitar 3 tahun yg lalu
36 bulan
1.096 hari
26.304 jam
1.578.240 menit
94.694.400 detik

Saat itu adalah awal mula perjuangan kami. 16 para bidadari dari berbagai suku, desa, kota bahkan pulau. Kami berpegangan tangan, merangkul satu sama lain untuk menimba ilmu di negeri 2 nil ini. Panas. Itu adalah kesan pertama kami ketika keluar pesawat. Hal yg sangat biasa di negara ini jika di katakan 'panas'. Saat itu masih belum percaya jika sudah berada di negara orang. Mungkin aku sendiri, merenungi atau mungkin sedikit menyesali dan bertanya pada hati 'apakah ini pilihan yg tepat ?' Kubuang jauh-jauh pertanyaan itu pada diriku. Dan meyakinkan kembali bahwa ini adalah pilihan kami, pilihan yg tepat.

Ketika itu kami di jemput oleh senior kami di sudan. Mungkin ada beberapa dari kami yg sudah mengenal. Dan kami di arahkan ke bus yg akan mengantarkan ke tempat tinggal sementara kami nantinya. Awalnya aku lihat mungkin agak kaget. Bus nya seperti bus umum di jakarta. Mungkin masih lebih bagus yg di jakarta. Mungkin. Itu kesan kedua yg kurasakan setelah menginjakkan kaki di negeri 2 nil ini. Di sepanjang perjalanan tak jarang kami melihat hal yg tak biasa di Indonesia. Seperti halnya bajaj yg tidak ada pintunya.

Hari kedua, kami ada orientasi. Mungkin lebih tepatnya pengenalan tentang sudan dan jamiah. Setelah masa pengenalan itu selesei, hari-hari berikutnya dilanjutkanlah kami untuk urus ijroat (administrasi). Awal mulanya dari ta'lim aliy. Dari 32 maba putra-putri. 3 orang putri termasuk aku belum bisa melanjutkan ke step selanjutnya. Karna tidak tahu apa-apa aku ikutin saja apa kata senior. Keesokan harinya di lanjut ke step selanjutnya. Dan dari 3 putri yg belum bisa melanjutkan hanya sisa aku yg belum bisa. Hanya bisa menunggu. Mengapa ? Jujur saja aku tidak tahu. Hehe. Ketika semua teman-teman sibuk untuk mengurusi perkuliahannya, aku hanya menunggu intruksi di asrama. Setelah beberapa hari, ketemulah titik permasalahannya dimana. Ternyata, qobulnya tertuliskan dari Thailand. Ternyata dan ternyataa. Perjuangan belum selesei. Alhamdulillah ada senior yg mengurusinya ulang. Kemana-kemananya gatau juga. Ya pokoknya terimakasih banyaklah. Anak maba masih polos-polos gmna gitu🙈. Karena kesalahan itu membuat aku terlambat untuk mengurusi izin tinggal di negara ini. Telatnya kurang tau jga berapa hari. Yg pastinya kena denda. Haha.

Singkat cerita, kami memiliki masalah yg berbeda-beda. Tak jarang kami menemukan batu-batu penghadang itu. Ada yg pasportnya belum di cap ketika masuk bandara khartoum. Ada yg harus pindah jami'ah dan lain-lain. Meskipun begitu, aku sangat bahagia memiliki kalian. Tanpa kalian aku ga mungkin akan bertahan sejauh ini, di negara ini. Terimakasih atas nasehat, arahan, dan semuanya. Kalian yg mengajarkan aku arti kesabaran di negeri ini. Kalian adalah para bidadari hebat yg di kirimkan oleh Allah❤

Dan kepada kaka-kaka senior, ummu kholid, bunda farhan,ummu ikram, ummu izz, ummu muhammad, ummu nadhla, yg sudah membantu kami. Dari ijroat awal sampai kami pindah-pindah asrama. Terimakasih banyak atas semua kebaikan dan motivasinya❤

Semoga suatu saat, kami bisa berkumpul lagi. Aamiin.

-aku yg selalu merindukan kalian-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langit

Waktu

Hampa