Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Ketika

Ketika kamu merasa sendiri Apa yang akan kamu lakukan ? Ketika semua terasa jauh, hanya ada hampa yang menemani Apa yang akan kamu lakukan ? Kenapa ketika seperti ini, kau mengadu kepada-Nya ? Kau meminta sangat tulus kepada-Nya ? Kau memohon dengan bersungguh-sungguh kepada-Nya ? Kau itu hanya seorang hamba yang lemah Tidak ada seorang hamba yang akan kuat tanpa perintah-Nya

Kelukur

Aku hanya bisa diam tanpa kata Menyimak setiap desah nafas yang terasa Melihat udara pada sela rongga Menebak setiap lara yang menghampiri Aku terkelukur, dan bertanya Mengapa ? Dan terjebak di suatu masa Apakah ini yang di namakan ruang kehampaan ? Hampa yang membuat kerinduan Rinduku di tepi langit Langit itu luas, lalu mengapa ? Jarakku membuat semua ini fana Sedihku yang terurai, selalu menyendatkan dada Rasanya, kuingin lenyap Lenyap ditelan masa yang akan dirindukan

Ambigu

Angin selalu menghampiri dinginnya malam Desis suara yang sangat merdu Selalu dirindu oleh setiap insan yang mencintainya Serpihan debu yang datang ketika sepi Membuat perih seketika Alam pun menjadi bising Warna yang terlihat setelah rintikan Membuat banyak hati terjatuh olehnya Tak dapat dilihat lama, namun abadi di hati

Hujan

Hujan itu menemaniku setiap saat Pagi, siang ataupun sore Hujan itu datang di saat yang tidak tepat Kedatangannya pun tak diimpikan setiap orang Mendungnya langit menghiasi hari-hari Tak ada lagi birunya langit Aah... sungguh rindu Petir yang menyambar, membuat gundah para hati Kilatan cahayanya, menimbulkan kegelisahan Suaranya, membuat getar dalam jiwa Anginnya pun, seakan tak berpadu Rintikannya selalu beradu Tak ada lagi yang selalu dinantikan Seperti dulu yang selalu dirindukan

Waktu

Aku mengharapkan takdir berkata lain Mengabulkan setiap doa sang hamba Menyinari setiap detik keinginan sang hamba Tak seperti fatamorgana yang hilang ketika dihampiri Fatamorgana yang dirindukan Fatamorgana yang diimpikan Dan fatamorgana yang diinginkan Fatamorgana yang selalu membuat harapan Pantulan cahaya itu sangat terang Seterang harapanku saat itu Seterang tekadku hari itu Dan seterang impianku detik ini Waktu telah merubah gelapku menjadi terang Kehampaan menjadi ada Membuat gelisah pergi dengan perlahan Dan dengan seiring waktu berjalan Kita akan menemukan satu titik terang pada kehidupan

Ketika Takdir Berkata

Rasa rinduku tak bisa diungkapkan dalam sebuah kata Memoriku yang dulu selalu saja bersinar Kejadian di hari itu masih terekam jelas di memori Rasa kecewaku begitu kuat pada saat itu Keegoisanku muncul dengan seiringnya waktu berjalan Harapanku sirna diterpa angin Keinginanku pudar seketika Waktu yang kuharapkan entah kemana Entah apa yang terjadi Namun begitulah takdir berbicara

Jendela

Gambar
Jendela itu kian berdebu Tak ada lagi yang merawatnya Tertutup rapat Hingga sarang memenuhinya Jendela itu sangat kusam Sekusam lantai yang dihampiri ghubar Akan tetapi, anginnya pun tak dapat menembusnya Jendela itu terkunci Sangat rapat Entah kemana kuncinya Belum dapat lagi ditemukan Jendela itu bukan untuk dikenang Namun, jendela itu yang nantinya akan dirindukan Akan ada yang merawatnya Bahkan memperhatikannya Lebih dari yang diinginkan

Keadaan

Gambar
Hidup itu tidak semuanya tentang keindahan Tak selamanya tentang kabahagian Namun, ada fase dimana kita di tanyakan Di tanyakan tentang kesanggupan Kesanggupan untuk menuju fase setelahnya Tak semuanya kita dapat pahami Tentang semua hidup kita Hidup yang kita inginkan Kebahagiaan yang diidamkan Aku tak mengerti dengan keadaan Atau mungkin aku yang tak ingin mengerti tentang keadaan ? Keadaan yang kutak tahu keberadaannya Haruskah aku menelusuri keadaan itu ?

Hakikat

Gambar
Pada hakikatnya Bulan hanya membutuhkan bintang Begitu pula dengan langit yang membutuhkan awan Bumi yang membutuhkan tanah Tanaman yang menbutuhkan pupuk Lantas, aku membutuhkan siapa ? Aku membutuhkan-Mu setiap saat Karena aku seorang yang begitu rapuh

Bintang 'Akad'

Gambar
Pernahkah kau terfikir sebelumnya Akan ada banyak bintang yang menyinari malammu Malam yang gelap, disinari cahaya bintang Malam dingin yang tak berperasaan Itu adalah cahaya bintang terindahku Tak pernah kudapatkan sebelumnya Beribu bintang yang hadir Beribu bintang yang bersinar Di tengah malam Di tengah gurun pasir Di tengah buntunya jalan Pernahkah kau terfikirkan akan melihat beribu bintang ? Beribu bintang yang melukis indah di langit Beribu bintang yang membuat senyum para bidadari Beribu bintang yang menemani malammu Dan beribu bintang yang akan selalu datang di beberapa hari mendatang Semua ini akan menjadi kenangan Dimana ketika kita sudah ada di masa depan Masa yang dinantikan setiap insan Yang akan selalu datang